SENSOR PADA ALAT USG
TUGAS SENSOR DAN TRANDUSER
TEKNIK ELEKTRO MEDIK DIV/3
NAMA : WINA PERTIWI
NIM : 182151020
PENGERTIAN
USG
Ultrasonografi
medis (sonografi) adalah sebuah teknik diagnostik pencitraan menggunakan suara
ultra yang digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka,
struktur, dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ.
Sonografi obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan. Pilihan
frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien.
Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz. Sedangkan
dalam fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik
dengan sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz), penggunaan
umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi yang ratusan
kali lebih tinggi.
SEJARAH USG
Pertama kali ultrasonik ini digunakan dalam bidang teknik untuk radar, yaitu teknik SONAR ( Sound, Navigation and Ranging) oleh Langevin (1918), seorang Perancis, pada waktu perang dunia ke I, untuk mengetahui adanya kapal selam musuh. Kemudian digunakan dalam pelayaran untukmenentukan kedalaman laut. Menjelang perang dunia ke II (1937), teknik ini digunakan pertama kali untuk pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum memuaskan. Berkat kemampuan dan kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang dunia keII, USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh.
Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ, misalnya pada hepar dan ginjal. Sekarang Usg merupakan alat praktis dengan pemeriksaan klinis yang luas.
Pertama kali ultrasonik ini digunakan dalam bidang teknik untuk radar, yaitu teknik SONAR ( Sound, Navigation and Ranging) oleh Langevin (1918), seorang Perancis, pada waktu perang dunia ke I, untuk mengetahui adanya kapal selam musuh. Kemudian digunakan dalam pelayaran untukmenentukan kedalaman laut. Menjelang perang dunia ke II (1937), teknik ini digunakan pertama kali untuk pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum memuaskan. Berkat kemampuan dan kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang dunia keII, USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh.
Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ, misalnya pada hepar dan ginjal. Sekarang Usg merupakan alat praktis dengan pemeriksaan klinis yang luas.
FUNGSI USG
Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair memastikan penyerasian antara pasien dan probe.
Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis kandungan (DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan.
Ultrasonografi atau yang lebih dikenal dengan singkatan USG digunakan luas dalam medis. Pelaksanaan prosedur diagnosis atau terapi dapat dilakukan dengan bantuan ultrasonografi (misalnya untuk biopsi atau pengeluaran cairan). Biasanya menggunakan probe yang digenggam yang diletakkan di atas pasien dan digerakkan: gel berair memastikan penyerasian antara pasien dan probe.
Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh dokter spesialis kandungan (DSOG) untuk memperkirakan usia kandungan dan memperkirakan hari persalinan. Dalam dunia kedokteran secara luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan.
Ultrasonografi medis digunakan dalam:
• Kardiologi
• Endokrinologi
• Gastroenterologi
• Ginekologi;
• Obstetrik;
• Ophthalmologi;
• Urologi
• Intravascular ultrasound
• Contrast enhanced ultrasound
Manfaat USG pada obstetric yaitu :
Pada kehamilan trimester 1 :
v Menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi.
v Menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan adanya kelainan atau cacat bawaan .
v Meyakinkan adanya kehamilan .
v Menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda, misalnya kehamilan ektopik.
v Mencari lokasi alat KB yang terpasang saat hamil, misalnya IUD.
v Menentukan lokasi janin, didalam kandungan atau diluar rahim.
v Menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin.
v Mendiagnosa adanya janin kembar bila rahimnya terlalu besar.
Pada kehamilan trimester II & III :
v Untuk menilai jumlah air ketuban. Yaitu bila pertumbuhan terlalu cepat disebabkan oleh berlebihnya cairan amnion atau bukan.
v Menentukan kondisi plasenta, karena rusaknya plasenta akan menyebabkan terhambatnya perkembangan janin.
v Menentukan ukuran janin bila diduga akan terjadi kelahiran prematur. Pertumbuhan janin normal atau tidak.
v Memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktifitasnya, gerak nafas, banyaknya cairan amnion, dsb.
v Menentukan letak janin (sungsang atau tidak) atau terlilit tali pusar sebelum persalinan.
Pada kehamilan trimester 1 :
v Menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi.
v Menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan adanya kelainan atau cacat bawaan .
v Meyakinkan adanya kehamilan .
v Menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda, misalnya kehamilan ektopik.
v Mencari lokasi alat KB yang terpasang saat hamil, misalnya IUD.
v Menentukan lokasi janin, didalam kandungan atau diluar rahim.
v Menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin.
v Mendiagnosa adanya janin kembar bila rahimnya terlalu besar.
Pada kehamilan trimester II & III :
v Untuk menilai jumlah air ketuban. Yaitu bila pertumbuhan terlalu cepat disebabkan oleh berlebihnya cairan amnion atau bukan.
v Menentukan kondisi plasenta, karena rusaknya plasenta akan menyebabkan terhambatnya perkembangan janin.
v Menentukan ukuran janin bila diduga akan terjadi kelahiran prematur. Pertumbuhan janin normal atau tidak.
v Memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktifitasnya, gerak nafas, banyaknya cairan amnion, dsb.
v Menentukan letak janin (sungsang atau tidak) atau terlilit tali pusar sebelum persalinan.
CARA KERJA ALAT USG
Transducer bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah menjadi energi akustik oleh transducer, yang dipancarkan dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari. Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam echo sesuai dengan jaringan yang dulaluinya. Pantulan echo yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan membentur transducer, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar oscilloscope. Dengan demikian bila transducer digerakkan seolah Olah kita melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang dinginkan, dan gambaran irisan-irisan tersebut akan dapat dilihat pada layar monitor.
Masing-masing jaringan tubuh mempunyai impedance accoustic tertentu. Dalam jaringan yang heterogen akan ditimbulkan bermacam-macam echo, jaringan tersebut dikatakan echogenic. Sedang jaringan yang homogen hanya sedikit atau sama sekali tidak ada echo, disebut anecho atau echofree . Suatu rongga berisi cairan bersifat anechoic, misalnya : kista, asites, pembuluh darah besar, pericardial dan pleural efusion.
Display Mode’s
Echo dalam jaringan dapat diperlihatkan dalam bentuk :
1. A- mode L : Dalam sistem ini, gambar yang berupa defleksi vertikal pada osiloskop. Besar amplitudo setiap defleksi sesuai dengan energy eko yang diterima transducer.
2. B- mode : Pada layar monitor (screen) eko nampak sebagai suatu titik dan garis terang dan gelapnya bergantung pada intensitas eko yang dipantulkan dengan sistem ini maka diperoleh gambaran dalam dua dimensi berupa penampang irisan tubuh, cara ini disebut B Scan.
3. M- mode : Alat ini biasanya digunakan untuk memeriksa jantung. Tranducer tidak digerakkan. Disini jarak antara transducer dengan organ yang memantulkan eko selalu berubah, misalnya jantung dan katubnya.
BLOK DIAGRAM
Untuk bagian digital scan converter merubah signal analog e dalam signal digital, menulis hasil scan ke dalam memori dan merubahnya dalam bentuk signal analog. Sehingga dapat ditampilkan dalam bentuk gambar pada layar monitor
APLIKASI PADA SENSOR USG
sensor
ultrasonik di operasikan dalam mode yang disebut sebagai 'B-mode'. Di sini,
waktu tunda dari sinyal pantulan di "peta"kan sebagai informasi
intensitas sebagai fungsi dari letak bintik di koordinat 2-D layar peraga (yang
kebanyakan tabung CRT). Sensor yang digunakan di USG merupakan array yang
disusun dari beberapa kepinganan keramik PZT, dengan berbagai lapisan: lapisan
elektroda, (mungkin) lapisan penyesuai impedansi akustik, dsb.
Dr. Ir. Kastam Astami (ppau-mikroelektronika itb) adalah salah satu ilmuwan kita yang bidang penelitiannya mencakup sensor dan instrumentasi ultrasonik. Saya lihat, beliau ini pernah membuat sendiri sensor ultrasoniknya di Bandung. Bahan keramik PZT nya beli. Rasanya sudah ada bbrp topik Tugas Akhir S1 dan Tesis S2 sensor ultrasonik PZT, meskipun bukan untuk aplikasi USG.
Dr. Ir. Kastam Astami (ppau-mikroelektronika itb) adalah salah satu ilmuwan kita yang bidang penelitiannya mencakup sensor dan instrumentasi ultrasonik. Saya lihat, beliau ini pernah membuat sendiri sensor ultrasoniknya di Bandung. Bahan keramik PZT nya beli. Rasanya sudah ada bbrp topik Tugas Akhir S1 dan Tesis S2 sensor ultrasonik PZT, meskipun bukan untuk aplikasi USG.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø Suprijanto,
Penguasaan Teknolohi “Medical Imaging”. IATF-ITB.2008
Komentar
Posting Komentar